Dalam agama Hindu, kata Avatar atau Awatara berarti inkarnasi dari Keilahian yang datang ke bumi untuk menegakkan kebenaran.
Dalam serial animasi televisi berjudul Avatar: The Legend of Aang, Pengendalian unsur merupakan suatu bentuk ilmu sihir fiktif, dimana orang tertentu mampu mengendalikan dan memanipulasi suatu unsur. Dalam cerita, empat unsur yang mampu dikendalikan adalah air, tanah, api, dan udara. Setiap elemen dihubungkan dengan jenis pengendalian tertentu: Pengendalian air, Pengendalian tanah, Pengendalian api, dan Pengendalian udara. Selain itu, setiap jurus pengendalian berdasarkan pada jenis ilmu bela diri yang berbeda-beda, dan setiap jenis pengendalian memiliki budayanya sendiri.
Dalam serial Avatar, Pengendali air merupakan bagian dari anggota Suku Air, dan mereka mewarisi seni bela diri Pengendalian air, yaitu kemampuan hidrokinetik untuk mengontrol air, uap dan es, dan menyembuhkan luka fisik maupun luka spiritual.
Menurut episode "The Siege of the North", leluhur Suku Air memiliki kemampuan mengendalikan air setelah mengamati bagaimana bulan mampu mendorong dan menarik air pasang-surut di lautan. Kemudian mereka belajar untuk melakukannya sendiri. Kekuatan mereka berasal dari Spirit Bulan, sedangkan kehidupan mereka berasal dari Spirit Lautan. Keduanya bekerja sama untuk menjaga keseimbangan.
Jurus pengendalian air diambil dari Tai Chi, sebuah seni bela diri dari Cina yang memperagakan gerakan lambat dan elegan seperti air yang mengalir.[1] Aset terpenting dalam pengendalian air terletak pada kemampuan pertahanannya. Tak seperti pengendalian unsur lainnya dalam serial Avatar, jurus pengendalian air lebih fokus untuk membalikkan serangan lawan daripada menyerang secara langsung. Karena air mampu berubah-ubah, para pengendali air mampu membekukan, mencairkan, menguapkan maupun memadatkan air, sesuai dengan keinginannya.[2] Pengendali air juga mampu mengontrol sifat kohesi air, yang memberi mereka kemampuan untuk menangkap maupun memotong objek dengan pengendalian air.
Pengendali air yang mahir mampu menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit dengan membuka aliran chi di sekujur tubuh, dan air sebagai perantaranya.[2] Di Suku Air Utara, oleh karena budaya suku tersebut, menyembuhkan adalah ilmu pengendalian air yang hanya diajarkan untuk pengendali air wanita saja. Sekolahnya hanya diperuntukkan untuk kaum perempuan muda dan diadakan di sebuah pondok.
Salah satu anggota Suku Rawa Berkabut, yaitu Hue, telah memaparkan bahwa pengendali air mampu memanipulasi gerakan tanaman merambat dan akar tanaman dengan cara mengendalikan sejumlah air yang terkandung di dalamnya.[3] Selain itu, pengendali air yang mahir mampu mengambil sari-sari air dari tanaman untuk penggunaan yang lebih efektif.[4]
Teknik yang lain, yaitu pengendalian darah, membuat pengendali air mampu mengendalikan air yang terdapat dalam makhluk hidup, sehingga memberinya kemampuan untuk mengontrol makhluk hidup. Teknik ini hanya bisa digunakan saat bulan purnama, ketika kemampuan pengendali air mencapai puncaknya.[4]
kekuatan pengendalian tanah adalah sebuah seni bela diri mistik yang memungkinkan penggunanya memiliki kekuatan geokinetik untuk mengontrol tanah. Dalam serial Avatar, untuk pertama kalinya, manusia mempelajari pengendalian tanah sejak mengamati dan meniru kekuatan geokinetik milik hewan badgermole yang hidup di pegunungan wilayah Kerajaan Bumi. Menurut episode "The Cave of Two Lovers", manusia pengendali tanah pertama adalah Oma dan Shu, sepasang kekasih yang hidup di dua desa yang berbeda. Mereka mempelajari pengendalian bumi dari badgermole untuk menciptakan terowongan rahasia supaya bisa bertemu satu sama lain tanpa diketahui penduduk desa.
Jurus pengendalian tanah diambil dari teknik Hung Gar dalam ilmu Kung Fu, yang menampilkan gerakan menghentak, tendangan dan pukulan kuat. Seni bela diri ini terinspirasi dari gerakan binatang, di antaranya Harimau dan burung Jenjang. Harimau melambangkan Kekuatan Keras, Sedangkan burung Jenjang melambangkan Kekuatan Lembut.[5] Ada pengecualian terhadap hal ini, misalnya bagi pengendali tanah yang buta, yaitu Toph, menggunakan jurus yang berdasarkan Kung Fu Belalang Sembah Selatan.[6]
Asas Jing merupakan esensi dalam strategi penyerangan, dengan jumlah total 85 gerakan yang memungkinkan. Jing Positif muncul ketika seseorang memilih untuk bertarung, sedangkan Jing Negatif timbul ketika seseorang memilih untuk menghindar. Disiplin pengendalian tanah ditekankan pada Jing Netral, yang melibatkan pendengaran, kesabaran, dan penyerangan di saat yang tepat. Raja Bumi menekankan hal ini dalam strateginya untuk menyerang Negara Api.[7]
Pengendali tanah menggunakan keseimbangan antara kekuatan dan pertahanan, untuk menyerang musuhnya. Ahli pengendalian tanah mampu mengubah tanah menjadi pasir isap untuk menghentikan gerakan lawan, atau melontarkan tanah ke udara, dan melunakkan tanah untuk melakukan pendaratan yang aman. Beberapa pengendali tanah mampu menciptakan lubang untuk memerangkap lawannya.[2] Ada pengendali tanah yang terlihat memakai palu[8] dan kipas[9] untuk memperbesar efek pengendaliannya. Aang juga pernah menunjukkan kemampuan uniknya dalam mengendalikan tanah dengan menggunakan Tongkat Terbang-nya.[10]
Pengendalian tanah tidak terbatas hanya untuk batu dan tanah saja. Seorang pengendali tanah mampu menambahkan teknik manipulasi terhadap subtansi lain yang mengandung tanah; termasuk pasir, kristal dan batu bara.
Kaum pengendali pasir adalah bangsa pengendali tanah yang telah hidup beradaptasi di Gurun Si Wong. Mereka menggunakan pengendalian tanah dengan gaya yang khusus, yang mengutamakan manipulasi terhadap pasir. Mereka bergerak cepat di tengah gurun dengan perahu layar khusus dari kayu, yang digerakkan dengan angin yang dihasilkan oleh badai pasir kecil di belakang layar. Karena pasir merupakan sedimen yang "mengalir" bila diterbangkan oleh angin, jurus para pengendali pasir lebih menyerupai pengendalian udara dan air daripada pengendalian bumi. Terlihat bahwa banyak pengendali bumi yang mampu mengendalikan pasir dengan cara sederhana, sedangkan para pengendali pasir memiliki kemahiran khusus oleh karena habitat mereka di sana.
Pengendali tanah yang memiliki kepekaan tinggi terhadap tanah, seperti Toph, juga mampu mengendalikan logam, selama logam masih mengandung beberapa tanah yang belum terbersihkan.[11] Banyak pengendali tanah yang tidak mampu mengendalikan logam. Biasanya, serpihan-serpihan tanah masih tersisa dalam logam dengan jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak terdeteksi, bahkan oleh pengendali tanah yang sudah mahir. Namun, oleh karena Toph mampu "melihat" ke dalam tanah, ia mampu menentukan letak serpihan-serpihan tanah dalam logam, lalu membidiknya, dan menggunakannya untuk "dikendalikan".
Dalam episode "The Earth King", Toph disekap dalam kurungan besi oleh Xin Fu dan Master Yu. Kemudian dalam episode selanjutnya, episode "The Guru", diungkapkan bahwa ada sebuah ilusi yang menyebabkan keempat bangsa terlihat berbeda, padahal sebenarnya sama. Dijelaskan pula bahwa logam sama saja dengan tanah yang telah diolah dan dibersihkan. Dalam kurungan besi, Toph menyadari hal tersebut. Kemudian ia bermeditasi dan setelah itu ia mampu melihat kandungan tanah yang masih tersisa dalam logam, meski dalam jumlah yang sangat sedikit. Akhirnya ia mengetahui cara meloloskan diri dari kurungan tersebut, lalu ia menyekap para penculiknya dengan kurungan tersebut.
Sesungguhnya pengendalian logam sangat sulit dilakukan, bahkan oleh guru pengendalian tanah sekalipun. Hingga kini, dalam serial Avatar, Toph adalah satu-satunya pengendali tanah yang mampu melakukannya.
para naga adalah pengendali api pertama. Filsafat pengendalian api saat pertama kali diciptakan, sangat jauh berbeda dengan filsafat Negara Api di zaman Raja Sozin hingga Ozai. Pada mulanya pengendalian api menggambarkan energi dan kehidupan, namun dalam Negara Api, pengendalian api dipenuhi oleh sifat kemarahan dan kehancuran.[12] Dalam pengendalian api seseorang tidak harus melepaskan api ke arah lawan. Sesungguhnya, fokusnya terletak pada keseimbangan. Pengendalian api bertumpu pada ketenangan batin, disiplin, dan stabilitas emosional.[13] Seperti yang diungkapkan oleh tokoh Zuko, dalam Buku 1 Bab 19 dan 20, pengendalian api berasal dari energi dan kekuatan dalam diri.[14]
Gerakan pengendalian api umumnya diambil dari gaya kung fu Shaolin Utara, namun dengan tambahan beberapa teknik dari jurus Belalang Sembah Utara.[15] Gerakan seni bela diri ini cepat, berturut-turut, ganas, sehingga pengendalian api menjadi ilmu pengendalian yang paling agresif di antara empat elemen. Pengendalian api memiliki beberapa gerakan pertahanan, dan pengendali api menggunakan himpunan api untuk mendesak lawan sebelum melancarkan serangan mematikan. Pengendali api juga mampu memanipulasi suhu panas dan besarnya api. Pengendali api menggunakan suhu luar tubuh mereka sebagai sumber api untuk dikendalikan.
Suatu teknik yang kuat dan berlevel tinggi dalam hal pengendalian api adalah pengendalian api biru. Hal ini hanya diperlihatkan oleh Puteri Azula dan Raja Api. Secara alami, api biru terasa lebih panas daripada api normal berwarna merah dan jingga yang dihasilkan dalam pengendalian api, dan mengandung kekuatan dahsyat. Jenis pengendalian api lainnya yang ditampilkan dalam serial Avatar adalah Teknik Kilat. Secara mental, teknik ini melibatkan emosi yang kosong dan ketenangan pikiran, dan secara fisik diperlukan pemisahan energi yin dan yang, yang hampir identik dengan pemisahan energi positif dan negatif yang diperlukan untuk pembentukan kilat. Ketika kekuatan itu beradu, sang pengendali hanya mengarahkan petir daripada mengendalikannya.[16]
Teknik pengendalian api yang lebih umum lagi adalah napas api. Dengan menyerupai seekor naga yang menyemburkan api, napas api adalah teknik pengendalian api yang membuat penggunanya mampu mengeluarkan api dari mulutnya. Oleh karena kelebarannya, meliputi jangkauan apinya, teknik ini membuat penggunanya mampu menahan serangan musuh yang berjumlah banyak dan juga tampak mampu melukai badan dengan cepat, bahkan jika dilakukan di suhu yang sangat dingin.[14] Menurut komentar penata suara serial Avatar, "napas api" terinspirasi oleh gerakan Kundalini yoga yang disebut Agni-Prasana, dimana oksigen ditarik dan dipompa keluar dengan sangat berirama seperti memompa hembusan napas.
Di antara kaum pengendali api, atau setidaknya mereka yang berasal dari golongan atas, konflik dan masalah kehormatan diputuskan lewat sebuah tantangan dalam Agni Kai, atau "duel api," yaitu duel tradisional para pengendali api yang sudah berusia ratusan tahun. Duel ini seperti pertandingan yang dilakukan di arena terbuka saat matahari terbenam, dan bisa disaksikan banyak orang. Dengan berhadap-hadapan, para petarung yang mesti berjenis kelamin pria, bertarung dengan bertelanjang dada dan kaki. Tujuan duel ini adalah untuk membuat lawan kalah, dan tidak mampu bertarung lagi (secara fatal) dengan melancarkan serangan terakhir. Duel ini telah merenggut nyawa para pengendali api yang tak terbilang banyaknya, dan mereka yang mati adalah orang-orang yang tidak terma'afkan, bahkan tak dapat menerima ampun dari orang-orang yang mampu mengampuni lawannya.[13]
Para pengendali udara mempelajari jurus pengendalian udara dari Bison Terbang. Selanjutnya, mereka meniru tanda lahir Bison Terbang yang berbentuk anak panah sebagai tattoo mereka.[17] Tattoo di sekujur tubuh dan berwarna biru itu merupakan tanda-tanda seseorang yang sangat mahir dalam ilmu pengendalian udara.[18]
Jurus pengendalian udara berdasarkan pada seni bela diri Ba Gua. Seni bela diri ini menampilkan gerakan cepat, manuver menghindar, menarik energi dari tengah perut bagian bawah. Ba Gua terkenal dengan gerakan berputarnya yang konstan, yang membuat musuh sulit menyerang secara langsung. Ba Gua, dengan kelembutannya, mengalirkan gerakan, dan metode untuk mengubah energi musuh menjadi serangan balik, agak mirip dengan T'ai Chi, namun lebih spontan dan dinamis. Jurus tersebut memiliki sedikit gerakan mematikan, sehingga membuatnya menjadi jurus yang banyak menunjukkan pertahanan.[19]
Pengendali udara memperbanyak gerakan mereka dalam pertempuran. Mereka mampu berlari dengan kecepatan yang dahsyat, dan bahkan bisa berlari di bidang yang tegak lurus. Beberapa pengendali udara mampu menciptakan pusaran angin untuk menjerat dan memusingkan lawannya. Pengendali udara umumnya menyertakan tongkat untuk memperbesar serangan dan pertahan mereka.[13] Kipas besi juga bisa dikombinasikan dengan pengendalian udara.[20] Aspek lainnya, yang penting dalam pengendalian udara, disinggung di Kuil Udara Utara: konsep tentang roh.
Peralatan khas pengendali udara adalah tongkat kayu yang bisa berubah menjadi alat untuk terbang, diukir dan dibuat oleh rahib kaum Pengembara Udara.[16] Seorang pengendali udara mampu menggunakan peralatan tersebut dan mengaitkannya dengan pengendalian udara, sehingga menghasilkan kemampuan untuk terbang melampaui tempat yang jauh. Sebagai tongkat biasa, bisa digunakan sebagai senjata dalam pertempuran, untuk mengendalikan udara, dan bahkan sebagai baling-baling bila diputar di atas kepala.
Teknik khas Aang dalam serial Avatar adalah Skuter Udara. Teknik itu dilakukan dengan menciptakan gelembung "bola" dari udara dan mengendarainya dengan mengendalikan keseimbangan.[21] Jurus ini merupakan penemuan Aang, yang menyebabkannya mendapatkan tattoo dan gelar master pada usia yang masih muda.[18] Sebagai jurus khasnya, Aang menggunakan jurus Skuter Udara dalam banyak episode, biasanya untuk melayang di bidang vertikal atau kadang-kadang mendaki di udara.
)* Sumber
1. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Waterbending Guide feat. Sifu Kisu.
2. ^ a b c Teitelbaum, Michael (2006). The Lost Scrolls: Water (Avatar). Simon Spotlight/Nickelodeon. ISBN 1-4169-1878-7.
3. ^ "The Swamp". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-14. No. 4, season 2.
4. ^ a b "The Puppetmaster". Director: Joaquim dos Santos; Writer: Tim Hedrick. Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2007-10-25. No. 8, season 3.
5. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Earthbending Guide feat. Sifu Kisu. Nickelodeon. Retrieved on 2006-12-12.
6. ^ San Diego Comicon 2006 panel question and answer part 2 - Avatarspirit.net
7. ^ "Return To Omashu". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-07. No. 1, season 2.
8. ^ "Zuko Alone". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-05-12. No. 7, season 2 (Book 2).
9. ^ "Avatar Day". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-28. No. 5, season 2 (Book 2).
10. ^ "The Earth King". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-11-17. No. 18, season 2 (Book 2).
11. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Site. Nick.com. Retrieved on 2006-12-12.
12. ^ "The Firebending Masters". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2008-01-04. No. 13, season 3 (Book 3).
13. ^ a b c Official Nickelodeon Avatar: The Legend of Aang website.
14. ^ a b The Siege of the Northseries, Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2005-12-02. No. 19, season 1.
15. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Firebending Guide feat. Sifu Kisu.
16. ^ a b "Bitter Work". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-06-02. No. 9, season 2 (Book 2).
17. ^ Mason, Tom; Dan Danko (2006). The Lost Scrolls: Air (Avatar: The Legend of Aang). Simon Spotlight/Nickelodeon, pp. 20. ISBN 1-4169-1879-5.
18. ^ a b Mason, Tom; Dan Danko (2006). The Lost Scrolls: Air (Avatar: The Legend of Aang). Simon Spotlight/Nickelodeon, pp. 40. ISBN 1-4169-1879-5.
19. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Airbending Guide feat. Sifu Kisu.
20. ^ "The Warriors of Kyoshi". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2005-03-04. No. 4, season 1 (Book 1).
21. ^ "The Storm". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-06-03. No. 12, season 1 (Book 1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar