Kamis, 27 Desember 2012
Minggu, 02 Desember 2012
Berkat Do'a Ibu
Do'a orang tua pada anak adalah do'a yang amat ampuh dan manjur. Baik do'a ortu tersebut adalah do'a kebaikan atau do'a kejelekan, keduanya sama-sama manjur. Di antara buktinya adalah kisah ulama besar hadits yang sudah ma'ruf di tengah-tengah kaum muslimin, Imam Bukhari rahimahullah.
Imam Abu ‘Abdillah, Muhammad bin Isma’il al-Bukhary dinilai sebagai Amirul Mukminin dalam hadits, tidak ada seorang ulama pun yang menentang pendapat ini.
Lalu apa nikmat Allah sejak ia masih kecil?
Imam al-Lalika`iy meriwayatkan di dalam kitabnya Syarh as-Sunnah dan Ghanjar di dalam kitabnya Taariikh Bukhaara mengisahkan sebagai berikut:
”Sejak kecil Imam al-Bukhary kehilangan penglihatan pada kedua matanya alis buta. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabi Allah, al-Khalil, Ibrahim 'alaihis salam yang berkata kepadanya, ‘Wahai wanita, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.”
Pada pagi harinya, ia melihat anaknya dan ternyata benar, Allah telah mengembalikan penglihatannya. (Asy-Syifa` Ba’da Al-Maradh karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy sebagai yang dinukilnya dari kitab Hadyu as-Saary Fi Muqaddimah Shahih al-Buukhary karya al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalany)
Hal di atas menunjukkan benarnya sabda Rasul kita shallallahu 'alaihi wa sallam akan manjurnya do'a orang tua pada anaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan).
Dari sini menunjukkan bahwa selaku orang tua, perbanyaklah do'a pada anak-anak kita. Karena sebab do'a kita anak-anak kita menjadi baik dan sholih.
'BACK TO REVOLUSI AGRO-INDUSTRI "BAMBOO" NUSANTARA'.
:: Dari Rumah Adat Cagar Budaya Sunda Cikondang Kab. Bandung Kembali Galakkan Agro-Industri Bamboo BenOa-Air Nusantara ::
1. " (Y) " rumah-bamboo alamyah tahan gempa_, mudah-murah tetapi bermutu pemeliharaannya bernilai cagar budaya historis __, wajib dilestarikan dan dikembangkan arsitekur adat Cikondang.
2. Mungkin perlu banyak menanam dan memelihara kebun dan hutan bamboo kembali__, sebab tanaman 'bamboo' itu berkarakter ekologik_, sumber daya air bersih dan makanan_, fondasi kekuatan tanah_, dsb.
3. Bamboo adalah pemberian alam nusantara yang multiguna_, multi-produk_, multisektoral yang tinggi__, meniptakan lapangan kerja hilir-hulu yang padat-karya.
4. Menurut keterangan sahabat Rakean Kenzie Mahardiga sumber foto ini_: "rumah bamboo adat sunda ini sudah menjadi cagar budaya kabupaten bandung malahan bupati sendiri yang datang langsung kesini tahun kemaren".
5. Namun itu belum cukup_, agroindustri bamboo harus segera didayagunakan_, dicanggihkan dalam pembangunan arsitekur perumahan bamboo adat sunda dan bagi planologi tata-ruang alam parahyangan _, landscaping alamyah_:
6. Agroindustri bamboo itulah salah satu elemen alam sebagai masa depan bangsa se-nusantara yang bernilai tinggi-luas secara ekologik ekonomik bagi rakyat maupun untuk export global.
7. Semoga semua sadar dan beraQsi menjawab tantangan logistik gudang dan ketahanan papan-pangan-pakian 'bamboo' bangsa.... : inilah elemen Revolusi Agraria Hijau sesungguhnya__ !
1. " (Y) " rumah-bamboo alamyah tahan gempa_, mudah-murah tetapi bermutu pemeliharaannya bernilai cagar budaya historis __, wajib dilestarikan dan dikembangkan arsitekur adat Cikondang.
2. Mungkin perlu banyak menanam dan memelihara kebun dan hutan bamboo kembali__, sebab tanaman 'bamboo' itu berkarakter ekologik_, sumber daya air bersih dan makanan_, fondasi kekuatan tanah_, dsb.
3. Bamboo adalah pemberian alam nusantara yang multiguna_, multi-produk_, multisektoral yang tinggi__, meniptakan lapangan kerja hilir-hulu yang padat-karya.
4. Menurut keterangan sahabat Rakean Kenzie Mahardiga sumber foto ini_: "rumah bamboo adat sunda ini sudah menjadi cagar budaya kabupaten bandung malahan bupati sendiri yang datang langsung kesini tahun kemaren".
5. Namun itu belum cukup_, agroindustri bamboo harus segera didayagunakan_, dicanggihkan dalam pembangunan arsitekur perumahan bamboo adat sunda dan bagi planologi tata-ruang alam parahyangan _, landscaping alamyah_:
6. Agroindustri bamboo itulah salah satu elemen alam sebagai masa depan bangsa se-nusantara yang bernilai tinggi-luas secara ekologik ekonomik bagi rakyat maupun untuk export global.
7. Semoga semua sadar dan beraQsi menjawab tantangan logistik gudang dan ketahanan papan-pangan-pakian 'bamboo' bangsa.... : inilah elemen Revolusi Agraria Hijau sesungguhnya__ !
Meng-Aqiqah-i Diri Sendiri
Kesunnahan dan keutamaan Aqiqah adalah pada hari ketujuh kelahiran
bayi. Namun demikian menurut Syafii dan Hanbali Aqiqah sah dilaksanakan
mulai kelahiran bayi. Kalau bayi belum lahir maka itu sedekah dan bukan
Aqiqah. Maliki dan Hanafi mengatakan Aqiqah yang dilaksanakan sebelum
hari ketujuh tidak sah dan menjadi sedekah.
Ketika melewati
hari ketujuh dan belum dilakukan Aqiqah, menurut mazhab Syafii tetap
disunahkan sampai mencapai umur baligh, yaitu 15 tahun untuk anak
laki-laki dan umur haid pertama untuk anak perempuan. Menurut Maliki,
jika melewati hari ketujuh maka gugurlah kesunnahan Aqiqah. Menurut
Hanbali jika hari ketujuh lewat maka kesunnahan berpindah ke hari ke-14,
lalu hari ke-21 dan seterusnya berdasarkan riwayat dari Aisyah ra
beliau memerintahkan seperti itu.
Anak yang telah baligh atau
dewasa namun belum dilakukan Aqiqaah untuknya, menurut mazhab Syafii
tetap disunnahkan Aqiqah. Namun kesunnahan Aqiqah berpindah dari
tanggungan orang tua menjadi tanggungan dirinya sendiri. Masalah
tersebut dipertentangkan oleh ulama. Ada dua pendapat di sini.
Pertama: barang siapa belum dilakukan Aqiqah untuknya hingga baligh,
maka disunnahkan baginya melakukan Aqiqah untuk dirinya sendiri.
Pendapat ini diikuti oleh para ulama seperti Atha’, Muhammad bin Sirin,
Hasan Basri, Qaffal Syasyi dsari ulama Syafii dan riwayat dari Imam
Ahmad.
Pendapat ini menggunakan dalil riwayat Baihaqi dari
Anas r.a. bahwa Rasulullah saw melakukan Aqiqah untuk diri sendiri
beliau setelah diutus (artinya setelah umur 40 tahun).
” عق عن نفسه بعدما بعث نبيا ” .
Hadist tersebut menjadi perdebatan panjang di antara para ulama hadist.
Abdul Razzaq salah seorang ulama hadist mengatakan bahwa gara-gara
hadist tersebut rawi Abdullah bin Muharrar ditinggalkan oleh para ulama,
namun demikian hadist tersebut juga diriwayatkan dengan sanad lain oleh
Qatadah. Ibnu Hajar menyebutkan hadist tersebut dari beberapa riwayat
antara lain: riwayat Bazzar disebutkan Abdullah dlaif, Dliya’
al-Muqaddisi juga disinyalir mensahihkan hadist yang tidak sahih. Imam
Nawawi mengatakan hadist tentang Aqiqah Rasulullah saw untuk diri
sendiri, batil. Baihaqi juga mengatakan dlaif.
Namun demikian
Albani mencantumkan hadist tersebut dalam kitabnya Silsilah Hadist Sahih
no. 2726. Albani mengumpulkan semua riwayat tersebut dan menyimpulkan
ada beberapa riwayat Thabari yang cukup cukup dan ini didukung pendapat
beberapa ulama melakukan dan menganjurkannya, seperti riwayat dari Imam
Ahmad, Muhammad bin Sirin, Hasan al-Basyri dll.
Pendapat ini
juga mengatakan, tidak ada larangan melakukan Aqiqah bagi dirinya
sendiri setelah dewasa. Aqiqah juga merupakan ibadah yang terkait dengan
harta, ini boleh diwakili dan diqadla apabila belum dilakukan.
Pendapat kedua mengatakan tidak sah Aqiqah untuk diri sendiri, ini
pendapat Imam Syafi’i dan riwayat terkuat dari Imam Ahmad. Alasannya
tidak ada dalil yang kuat menunjukkan ini. Sekiranya dianjurkan, tentu
banyak riwayat dari para sahabat melakukannya.
Ustadz Muhammad Niam
PENCIPTAAN KEHIDUPAN YANG SEMPURNA -
Tangan Anda yang memegang halaman-halaman
buku ini memiliki kemampuan yang tidak bisa disamai oleh tangan robot
mana pun. Mata Anda yang membaca baris demi baris buku ini memungkinkan
penglihatan dengan pusat pandangan yang oleh kamera terbaik di dunia ini
pun tidak mampu tercapai.
Oleh sebab itu, kita sampai pada
kesimpulan penting ini: seluruh makhluk di alam, termasuk diri kita,
merupakan suatu rancangan.
Hal ini, pada gilirannya
membuktikan keberadaan Sang Pencipta, Yang merancang semua makhluk
dengan kehendak-Nya, memelihara seluruh ciptaan-Nya, dan memiliki
kekuasaan dan kebijaksanaan yang mutlak.
Demikianlah, kekuasaan dan keindahan seni Allah dalam menciptakan tanpa
cacat tersebut disebutkan di dalam sebuah surat Al Quran sebagai
berikut:
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih
kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al Hasyr : 24)
Kehidupan
ini adalah amanah, dimana semuanya bidang kehidupan ada didalam Al Quran
dan Sunnah, tanpa ada yang tertinggal. Genggamlah kedua petunjuk
tersebut bukan digenggam dipilah-pilah yang dirasakan enak saja, tetapi
keseluruhan sesuai peranan kita masing-masing, disanalah akan diminta
pertanggungjawabannya kelak, secara sendiri-sendiri.
Demikianlah, kekuasaan dan keindahan seni Allah dalam menciptakan tanpa cacat tersebut disebutkan di dalam sebuah surat Al Quran sebagai berikut:
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al Hasyr : 24)
Kehidupan ini adalah amanah, dimana semuanya bidang kehidupan ada didalam Al Quran dan Sunnah, tanpa ada yang tertinggal. Genggamlah kedua petunjuk tersebut bukan digenggam dipilah-pilah yang dirasakan enak saja, tetapi keseluruhan sesuai peranan kita masing-masing, disanalah akan diminta pertanggungjawabannya kelak, secara sendiri-sendiri.
Arkeolog Temukan 'Neraka' versi Yunani Kuno
Para arkeolog menduga telah menemukan 'neraka' yang menjadi tempat
tinggal Hades, dewa kematian masyarakat Yunani Kuno. Sebuah gua
peninggalan dari masa Yunani kuno mengungkap mitos "dunia bawah" yang
menjadi tempat berkumpulnya roh-roh, atau dipercaya sebagai neraka versi
Yunani Kuno.
Gua seluas empat kali lapangan sepakbola itu bernama Alepotrypa, yang berarti lubang persembunyian. Gua ini tersembunyi berabad-abad di daerah Diros Bay, Mani, Yunani Selatan, dan ditemukan seorang pria secara tidak sengaja. Saat itu dia sedang mengajak anjingnya jalan-jalan, dan melihat ada pintu masuk ke dalam gua pada 1950an.
Para ahli telah menghabiskan beberapa dekade menggali gua itu untuk membuktikannya pernah dihuni ratusan orang. Gua ini menjadi salah satu 'desa' prasejarah tertua di Eropa, sebelum pintu masuk gua runtuh, dan mengubur semua orang pada 5000 tahun lalu.
Gua seluas empat kali lapangan sepakbola itu bernama Alepotrypa, yang berarti lubang persembunyian. Gua ini tersembunyi berabad-abad di daerah Diros Bay, Mani, Yunani Selatan, dan ditemukan seorang pria secara tidak sengaja. Saat itu dia sedang mengajak anjingnya jalan-jalan, dan melihat ada pintu masuk ke dalam gua pada 1950an.
Para ahli telah menghabiskan beberapa dekade menggali gua itu untuk membuktikannya pernah dihuni ratusan orang. Gua ini menjadi salah satu 'desa' prasejarah tertua di Eropa, sebelum pintu masuk gua runtuh, dan mengubur semua orang pada 5000 tahun lalu.
Para arkeolog menemukan beberapa alat-alat yang digunakan pada zaman
Neolitikum, seperti tembikar, obsidian, perak, tembaga, dan berbagai
artefak lain. Zaman ini dimulai di Yunani pada 9000 tahun lalu, sebelum
Zaman Batu.
Para peneliti percaya bahwa gua ini mirip mitos legenda dunia bawah tanah milik Hades. Ini disebabkan temuan Gua Alepotrypa digunakan sebagai kuburan dan tempat ritual penguburan.
Arkeolog yang pertama menggali Gua Alepotrypa, Giorgos Papathanassopoulos, pernah mengatakan penduduk di zaman Neolitik percaya dengan legenda "Gua Hades".
Peniliti Michael Galaty, arkeolog dari Millsaps Collage, di Jackson, Missouri, mengatakan sekarang kita mengerti alasan Giorgos Papathanassopoulos membuat hipotesis penduduk di Zaman Neolitik percaya legenda "Gua Hades". Gua itu mengingatkan kita pada legenda dunia bawah tanah, Hades, dan sungai Styx.
Berdasarkan pendapat Giorgos Papathanassopoulos, gua ini adalah tempat ziarah orang-orang penting dimakamkan. Tapi ada juga pendapat aneh bahwa gua ini pintu masuk ke dunia Hades, cerita dunia bawah tanah dari Yunani.
Gua yang panjangnya lebih dari 1000 meter ini punya ruang besar di tengahnya. Pekerjaan para arkeolog pun masih panjang untuk menjelajahi isi dari gua ini. "Kami tidak tahu berapa banyak penemuan lagi di gua ini. Kami bisa saja menemukan jejak Zaman Neanderthal di gua ini, kami hanya perlu menggali untuk mengetahuinya," ujar Michael Galaty. (vivanews/30/11/12)
Para peneliti percaya bahwa gua ini mirip mitos legenda dunia bawah tanah milik Hades. Ini disebabkan temuan Gua Alepotrypa digunakan sebagai kuburan dan tempat ritual penguburan.
Arkeolog yang pertama menggali Gua Alepotrypa, Giorgos Papathanassopoulos, pernah mengatakan penduduk di zaman Neolitik percaya dengan legenda "Gua Hades".
Peniliti Michael Galaty, arkeolog dari Millsaps Collage, di Jackson, Missouri, mengatakan sekarang kita mengerti alasan Giorgos Papathanassopoulos membuat hipotesis penduduk di Zaman Neolitik percaya legenda "Gua Hades". Gua itu mengingatkan kita pada legenda dunia bawah tanah, Hades, dan sungai Styx.
Berdasarkan pendapat Giorgos Papathanassopoulos, gua ini adalah tempat ziarah orang-orang penting dimakamkan. Tapi ada juga pendapat aneh bahwa gua ini pintu masuk ke dunia Hades, cerita dunia bawah tanah dari Yunani.
Gua yang panjangnya lebih dari 1000 meter ini punya ruang besar di tengahnya. Pekerjaan para arkeolog pun masih panjang untuk menjelajahi isi dari gua ini. "Kami tidak tahu berapa banyak penemuan lagi di gua ini. Kami bisa saja menemukan jejak Zaman Neanderthal di gua ini, kami hanya perlu menggali untuk mengetahuinya," ujar Michael Galaty. (vivanews/30/11/12)
DIANTARA PENTINGNYA KHUSYU DAN PENYEBABNYA -
Khusyu’ yang terdapat dalam hati
tidak lain dihasilkan dari ma’rifah (pengenal dan ilmu) tentang Allah
‘Azza wa Jalla dan ma’rifah tentang keagungan-Nya. Barangsiapa yang
semakin mengenal dan berilmu tentang Allah, maka dia makin khusyu’
terhadap-Nya. Di antara sebab terbesar tercapainya khusyu’ adalah
mentadabburi Kalamullah. Allah telah mencela orang yang tidak khusyu’
ketika mendengar Firman-Nya. Allah berfirman :
﴿ أَلَمْ يَأْنِ
لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَا نَزَلَ
مِنَ الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ
فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ
فَاسِقُونَ ﴾
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk khusyu’ hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran
yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti
orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang
fasik.” [Al-Hadid : 16]
Bahkan Allah mengancam pemilik hati yang keras dengan firman-Nya :
﴿ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللهِ أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ ﴾
Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah mengeras hatinya
untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [Az-Zumar :
22]
Seorang hamba mengingat akan keagungan Allah ‘Azza wa
Jalla yang dia sedang berdiri di hadapan-Nya, dan bahwasanya Dia dekat
dengannya, melihat, dan mendengarnya, serta mengetahui segala apa yang
terbesit dalam hatinya, sehingga mendorongnya untuk malu kepada-Nya
‘Azza wa Jalla .
Di antara sebab-sebab tercapainya khusyu’
dalam shalat : meletakkan tangan yang satu di atas tangan yang lain
(bersedekap), yaitu meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada.
Makna sikap yang demikian adalah menunjukkan pengrendahan diri dan
berkeping-kepingnya hati di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Al-Imam Ahmad
rahimahullah telah ditanya tentang maksud dari sikap (bersedekap)
tersebut, maka beliau menjawab : “Itu merupakan bentuk pengrendahan diri
di hadapan Dzat Yang Maha Perkasa.”
Di antara sebab-sebab
tercapainya khusyu’ dalam shalat : menghentikan segala gerakan dan
segala yang tidak bermanfaat, serta senantiasa diam. Oleh karena itu,
ketika seorang ‘ulama salaf melihat seorang pria bermain-main dengan
tangannya dalam shalatnya, maka ‘ulama salaf tersebut berkata, “Kalau
seandainya hati orang ini khusyu’, niscaya akan khusyu’ pula anggota
badannya.” Peristiwa ini diriwayatkan juga secara marfu’ sampai kepada
Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Sebagian orang apabila dia berdiri
menunaikan shalatnya, terkadang mereka masih bermain-main,
menggerak-gerakkan tangan dan kakinya, atau bermain-main dengan jenggot
dan hidungnya, sampai-sampai tingkah lakunya untuk mengganggu orang yang
di sebelahnya. Ini menunjukkan tidak adanya khusyu’ dalam shalat.
Di antara sebab-sebab tercapainya khusyu’ dalam shalat : menghadirkan
hati dalam shalat, dan tidak menyibukkan dengan berbagai kesibukan dan
pekerjaan duniawi. Ia konsentrasi penuh menghadap kepada Allah ‘Azza wa
Jalla dengan hatinya. Dan tidak menyibukkan dengan sesuatu selain
shalat.
Langganan:
Postingan (Atom)